Wednesday, November 22, 2006

we will not die of darkness

Dalam sebuah kelas sekolah dasar di kawasan utara Jakarta,
Ibu guru bertanya kepada anak-anak,
'Siapa di antara kalian yang sudah sarapan hari ini?'
Kira-kira separuh dari mereka mengacungkan tangan.

Guru itu kemudian bertanya kepada anak-anak yang tidak mengacungkan tangan,
'Mengapa kalian tidak sarapan hari ini?'
Sebagian menjawab bahwa mereka sudah terlambat, jadi tidak sempat makan. Sebagian lagi mengatakan bahwa mereka belum merasa lapar. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka tidak menyukai sarapan yang disajikan.

Semua memberikan jawaban-jawaban yang senada dengan diatas, kecuali satu anak.
'Karena,' jawabnya, 'sekarang bukan giliran saya'
'Bukan giliranmu?' tanya sang guru.
'Apa maksudmu?'
'Dalam keluarga kami ada lima orang anak,' ujar anak itu,
'Tapi ayah tidak cukup punya uang untuk membeli makanan supaya tiap orang
bisa sarapan setiap hari. Kami harus bergiliran untuk sarapan, dan hari ini
bukan giliran saya…'

Di masa, ketika tekanan dalam hidup semakin ketat, ketika kemenangan seringkali ditentukan oleh kekuatan, dan ketika menjadi orang-orang terlemah tidak lebih dari dosa yang tak tergantikan, dan mesti menghadapi gerbang kematian sendirian…

Adalah lebih mudah bagi kita, untuk hidup hanya bagi diri sendiri
Dibutuhkan keberanian untuk hidup dengan kepekaan…
'It is not more light that is needed in the world
It is more warmth
We will not die of darkness
But of cold'

No comments: